Halaman

Sabtu, 24 Agustus 2013

Clock Ticking Dude !!

Sebuah pepatah lama mengatakan Time Is Money..
     Jika benar begitu adanya maka aku adalah orang yang kaya raya, begitu banyak uang yang kumiliki, bahkan kuhambur-hamburkan tanpa perlu pikir panjang. Gak perlu mikir untung rugi, apalagi kehabisan uang, toh aku punya uang yang banyak. Sayangnya uang yang kuhamburkan useless, tak menghasilkan apa-apa.

Ada sebuah iklan yang mengatakan Time Is What You Do With It..
     Lantas apa yang harus kulakukan dengan uang yang kumiliki? Haruskah kugunakan uang itu untuk sesuatu yang bermanfaat, berguna atau bahkan untuk sesuatu yang mulia? Demi Bapa ku yang telah memberikan uang kepadaku. Ya, sesungguhnya aku bersyukur Bapa, atas uang yang boleh Kau berikan ini. Namun sejujurnya begitu ingin kuhabiskan uang itu untuk bersenang-senang, menikmati masa muda ini, selama mungkin, sampai habis seluruh uang yang kumiliki di muka bumi. Sayangnya aku tak tahu berapa banyak uang yang kumiliki hingga tiba saatnya habis nanti. 
     Sebab aku tak ingin suatu saat nanti berkata "Ya Bapa, uangku telah habis. Apa yang harus kulakukan?" Haruskah terpaksa kuberpulang ke rumah Mu. Meminta, memohon dan bahkan mengemis kepada-Mu, di depan pintu gerbang rumah-Mu "Bapa, berikanlah kepadaku sedikit uang lagi. Sebab aku belum melakukan kehendak-Mu"
     Aku bahkan tak bisa membayangkan bila Bapa menjawab "Uangmu telah habis nak, kamu tak layak tinggal bersama-Ku. Sebab uang yang kuberikan padamu tidak kau gunakan untuk melakukan kehendak-Ku, melainkan kesenanganmu sendiri. Aku tidak mengenalmu, pergilah dari sini."

Haruskah kupercayai bahwa Penyesalan Selalu Datang Terlambat..
     Kepada siapa aku harus berkeluh kesah, bila semua uang yang telah kuhamburkan akan berakhir seperti ini. Seharusnya aku bertanya sedari awal "Bapa, harus kugunakan untuk apa uang yang kau berikan ini?" Sayangnya semua ini sudah terlambat, yang tersisa hanyalah aku, seorang diri, dan uangku, yang telah habis. Haruskah kusalahkan uang itu. Uang yang telah habis, tanpa kutahu kapan dia akan habis.

Ya, mungkin hanya kepadamu lah aku akan berkeluh kesah, wahai waktu..

Waktu...
Aku tidak minta malam, untuk menikmati indahnya rembulan..
Aku tidak minta siang, untuk merasakan teriknya sang mentari..

Waktu...
Aku tidak minta kemarin, untuk kenangan yang ter lewati..
Aku tidak minta hari esok, untuk harapan yang tak pasti..

Yang aku minta hanyalah. . .
Maukah kau beristirahat sejenak ?

Menunggu ku menikmati masa mudaku,
Menunggu ku selesai bersenang-senang,
Menunggu ku bangun dari mimpi-mimpiku..

Sampai ku mulai merajut hidup yang sesungguhnya..
Setelah kutemukan tujuan itu,

Untuk apa aku ada disini?
"Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap- Yakobus 4:14

Tidak ada komentar :

Posting Komentar