Halaman

Sabtu, 08 Juni 2013

Free Your Mind


Postingan kali ini istimewa. Bukan karena pake telor, tapi karena ngebahas judul blog ini *asli garing abis*.  Free Your  Mind, yang artinya Bebaskan Pikiran Mu. Bebas dari apa? Bebas dari belenggu kemunafikan, bebas dari kemaluan (baca rasa malu), kungkungan keegoisan, dan keterbatasan. Pikiran itu unik. Dia liar, semakin dikekang justru semakin tak karuan. Namun bila tak kau lepaskan ia akan lenyap tak berbekas. Lepaskan lah dia dari kurungan atau ia akan menjadi kenangan tak berwujud. Yang kau sendiri pun tak dapat mengartikan nya. Jalan satu-satu nya untuk menjaga nya dalam keabadian yang fana ini adalah  dengan melepaskanya. 



Oke, sebelum itu jangan tanyakan kenapa kata-kata yang dipakai hampir semuanya adalah perumpamaan atau seminimal tidak menyebutkan secara langsung objek yang dimaksud, ataupun sok terlihat puitis dan mendalam. Saya pribadi juga gak tahu kenapa, itulah untaian kata-kata hasil konversi dari pikiran ku yang polos apa adanya, tanpa sedikitpun dibumbui maksud untuk mempersulit pemahaman di dalam nya. Buat apa dipersulit, toh yang apa adanya aja belum tentu dimengerti. Mungkin untaian kata-kata tersebut hanya dapat dimengerti dengan hati dan pikiran yang terbuka. Oleh karena itu maafkan saya sebelumnya bila kamu tak mengerti apa yang saya tuliskan, saya sangat menyesal, dan terima kasih karena telah membaca nya *ironis*.



Melepaskan ialah feel free to show off. Lepaskan lah pikiran mu, sebelum ia sirna. Dalam hal ini dapat ditempuh melalui berbagai media dan sarana. Contohnya mulai dari coret-coretan di kertas, dinding, tubuh sampai pada media sosial dan blogger seperti ini. Bukan semata-mata untuk ajang pamer, tapi disini keberanian kamu diuji melawan kemaluan (baca rasa malu), mampukah kamu untuk melawan kemaluan mu sendiri, berdiri menantang ke egoisan mu. Kenapa egois, soalnya pikiran yang tidak dilepaskan itu sama saja dengan menyimpannya untuk dirimu sendiri. Dan itu tidak memberikan manfaat bagi orang lain, bahkan untuk dirimu sendiri pun tidak, sebab hanya menghitung waktu sebelum pikiran itu sirna dan kau  sesali.



Free Your Mind adalah sebuah semangat, semangat kebebasan. Sebuah semangat untuk berani mengungkapan apa yang ada di dalam pikiran mu, entah kepada publik ataupun kepada dirimu sendiri. Free Your mind adalah sebuah prinsip, prinsip yang jauh dari keegoisan dan kekangan. Sebuah prinsip untuk tidak menyimpan pemikiran itu di dalam relung benak mu sendiri, menunggu nya membusuk dan kehilangan makna lalu lenyap tak berbekas. Sebuah prinsip yang menolak jauh-jauh kekangan, yang dapat membatasi dan membunuh pemikiran itu sendiri bila ia tak segera dilepaskan. Baik itu kekangan sosial, budaya atau aturan itu sendiri. Seperti kata seseorang, Break the rules, and follow your heart



Lantas gimana kalau pikiran mu itu justru bukan sesuatu yang bisa kamu banggakan. Yang berkeliaran di pikiran mu adalah apa yang tidak kamu harapkan, apa yang datang dengan sendiri nya tanpa kamu undang. Tak usah kau risau, mungkin itu adalah refleksi dari apa yang terjadi pada hatimu. Lepaskan lah, ungkapkan lah pikiran itu seturut dengan hatimu, agar jangan ada kemunafikan diantara mereka. Sebab jalan pikiran itu bermuara dari jalan hati. Pikiran merupakan refleksi semu dari hatimu, dan kehidupan mu lah refleksi nyata nya. Ungkapkanlah, bahkan bila itu sebuah kesedihan, itu akan menguranginya.



Percayakah kamu bahwa pikiran itu tidak secara kebetulan ada dalam benak mu? Semuanya ada sebab akibat, ya mungkin kamu memikirkan sora aoi karena sebelum nya habis menonton JAV. Oke lupakan, yang dimaksud disini tidak secetek itu. Ada tujuan, ada rencana, dan ada maksud di balik setiap pemikiran yang ada. Tak peduli entah kamu telah mengerti atau memahaminya sebelumya. Tapi percaya lah pemikiran itu ada di benak mu bukan karena  suatu kebetulan. Kalaupun kamu masih mempercayai nya sebagai sebuah kebetulan, bukan kah kebetulan itu tak lepas dari rencana Tuhan. Oleh karena itu tuangkan lah pikiran mu, lepaskan lah ia di jalan yang benar, agar kamu pun dapat memiliki nya bukan kehilangan nya. Rasakan lah dampak nya ketika kebebasan itu telah menjadi milik nya, dan percaya lah bahwa usaha mu tidak sia-sia saudara ku.



Kayaknya berat amat yah postingan nya dari kemaren-kemaren. Tapi sebenarnya gak berat ko, itu cuma masalah persepsi  aja, dari sudut mana kamu mau ngelihatnya *asik,sok bijak*. Ya soalnya saya sendiri bukanlah seorang pemikir ataupun orang yang hobi berpikir, saya hanyalah distributor resmi dari pikiran-pikiran tersebut. Sekaligus orang yang menerjemahkan nya dalam rangkaian kata-kata yang entah bagaimana bisa menjadi seperti itu. Sementara pikiran itu entah datang nya dari mana, tanpa dibuat-buat dalam imajinasi atau paksaan.


Last word but not least.. 
Aku bukan lah seorang pujangga, sastrawan ataupun penulis.. 
Aku hanyalah manusia biasa yang mau membebaskan pikiran ku.. 
Aku lah orang yang mau menerjemahkan pikiran nya sendiri menjadi untaian kata-kata... .

1 komentar :

  1. Ditunggu pikiran liar selanjutnya hai manusia biasa yang mengaku bukan pujangga atau sastrawan atau penulis :)

    BalasHapus